
Tiba-tiba Denny Siregar Beber Puan Maharani, Sangat Mengejukan
25 Mei 2021PEGIAT media sosial Denny Siregar memberikan komentarnya terkait Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang tak diundang dalam acara pengarahan kader PDIP oleh Ketua DPP PDIP Puan Maharani di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (22/5/2021) lalu.
Menurutnya, peristiwa itu menunjukkan bahwa ada kekhawatiran di elit PDIP kalau nama Ganjar semakin dikenal oleh masyarakat.
“PDIP menganggap tahun 2024 itu waktu terbaik untuk kembali mengangkat trah Soekarno ke permukaan, usai terpaksa harus mengangkat kadernya sebagai presiden, bukan pemilik partai,” ujar dia dikutip dari video di kanal YouTube CokroTV, Selasa (25/5/2021).
Denny menyatakan bahwa diangkatnya Joko Widodo sebagai presiden pada 2014 ternyata ‘melanggar’ hukum di dalam PDIP.
“Tidak umum memang, karena biasanya yang jadi capres itu adalah pemilik partai atau pimpinan partai,” katanya.
Oleh karena itu, kesempatan di Pemilu 2024 diharapkan tak akan ‘rusak’ lagi dan dikembalikan sesuai dengan alurnya, yaitu pimpinan partai harus jadi capres.
“Kesepakatan tidak tertulis itu harus dijalankan,” ungkap dia.
Menurut Denny, hal itu akhirnya muncul sebuah kemungkinan bahwa ada dua partai besar yang akan bergabung pada Pemilu 2024, yaitu PDIP dan Partai Gerindra.
“PDIP dan Gerindra akan kawin pada Pemilu 2024. Calonnya adalah Prabowo Subianto sebagai presiden dan Puan Maharani sebagai wakil presiden,” terang dia.
Denny pun memaparkan alasan mengapa PDIP merelakan Puan sebagai calon wakil presiden. Menurutnya, ada ketidakpercayaan diri di kalangan elit PDIP terhadap nama Puan.
“Dalam survei-survei yang dikeluarkan untuk publik, nama Puan sama sekali tidak nyala. Oleh karena itu, harus ada jembatan yang dibangun untuk menuju ke sana dan jembatan itu bernama Prabowo Subianto,” tuturnya.
* (Montt/genpi).